Vankasiruta – Aksi protes warga obi di desa Kawasi Kecamatan Obi yang disebut mendapat ancaman tembak dari pihak keamanan PT. Harita Group ternyata tidak benar. Dalam video berdurasi 1,8 menit itu, ucapan berupa perintah dari pihak keamanan Harita kepada aparat yang mengawal aksi bukanlah kata Tembak seperti dalam berita yang tayang sebelumnya di media ini maupun dibeberapa media lainnya.
Dalam video berdurasi 1,8 menit yang sempat viral diberbagai media sosial tersebut, jika didengar secara baik-baik maka kata yang diucapkan oleh salah satu anggota keamanan Harita Grup bukanlah kata “Tembak” tetapi “Tempel” .
“Danton Danki Tempel Satu-satu,” ucap salah satu pihak keamanan PT Harita Group yang kemudian menjadi polemik karena dianggap memerintahkan tembak para warga yang melakukan aksi protes pembangunan bendungan tersebut.
Sebelumnya, dari informasi yang dihimpun redaksi vankasiruta.com, pada sabtu 22 November 2025 sejumlah massa aksi melakukan protes dengan mencoba menghentikan aktivitas pengerjaan bendungan di Kawasi yang dibangun oleh PT Harita Group. Protes ini diduga dilakukan karena belum ada ganti rugi pembayaran lahan para warga oleh pihak Harita.
Saat berjalannya aksi protes sejumlah warga Obi yang dikawal oleh aparat TNI-Polri sempat memanas. Pengerjaan pembamgunan bendungan pun sempat diminta untuk dihentikan oleh warga yang ikut dalam aksi protes tersebut.
Dalam kondisi aksi protes yang makin memanas itu, salah satu karyawan Harita yang diduga sebagai Koordinator keamanan sempat mengeluarkan kalimat yang sempat terekam dalam video berdurasi 1,8 menit yang kemudian menjadi polemik, karena dianggap menyebut kata “Tembak”.
Padahal jika didengar baik-baik, bukanlah kata “Tembak tetapi kata “Tempel” yang disebut oleh pihak keamanan Harita Nickel tersebut. Sehingga pemberitaan sebelumnya tidaklah benar.








